Friday, October 3, 2014

Jurnal Cloud 2

Macam macam Cloud, Kelebihan dan ekurangan Cloud
Bayu Surya Kurniawan
Progdi Sistem Informasi, UNIKA Soegijapranata

ABSTRAK
Cloud computing adalah komputerisasi berbasis internet menggunakan sumber daya sharing atau berbagi dengan pengguna lain dan dibayar sesuai dengan kuantitas yang kita gunakan. Ada berbagai macam Cloud. Pada jurnal ini akan dibahas contoh cloud, macam- macam Cloud dan cara kerjanya.

Pendahuluan
Teknologi khususnya Internet sekarang semakin berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern. Berbagai hal dapat kita dapatkan di internet. Bukan hanya informasi, hiburan dan komunikasi. Namun di zaman modern ini kita dapat menyimpan berbagai macam file ke internet. Jadi kita tidak memerlukan “storage” yang terlalu besar pada hardware komputer kita. Menyimpan data di internet biasa disebut juga Cloud (Awan). Internet disimbolkan sebagai awan. Dengan Cloud kita dapat menyimpan file tanpa memerluka storage di komputer kita, selain itu masih banyak lagi kelebihan Cloud. Tentunya kita hanya membutuhkan komputer dan internet untuk menggunakan Cloud. Yang paling ditekankan teknologi Cloud adalah kita dapat mengakses file kita dimana saja dan kapan saja, asalkan ada koneksi internet. Jadi kita tidak perlu takut lagi flash disk tertinggal, jika file anda sudah anda simpan di Cloud. Jurnal ini dibuat untuk memberi informasi kepada pembaca tentang contoh Cloud dan cara kerja Cloud.


Macam- macam Cloud.
1.      Cara kerja Cloud Storage (Storege as a Service)
Data dapat diibaratkan sebagai sel darah yang berisikan informasi – informasi bisnis yang penting dan krusial bagi seluruh elemen perusahaan. Data yang salah, rusak, atau bahkan hilang dapat mengakibatkan kerugian perusahaan, bahkan terkadang sangat fatal akibatnya. Oleh karena itu didalam infrastruktur IT, sistem storage merupakan appliance yang istilahnya tidak boleh mati dan harus reliable dalam menjaga data.
Seiring dengan berkembangya teknologi dan mobilitas pelaku bisnis, data juga ikut mengalir, bukan hanya dalam lingkungan internal perusahaan, akan tetapi juga ke area publik. Mobilitas dari data yang semakin tinggi membutuhkan infrastruktur IT yang semakin canggih dan tentu saja, semakin mahal. Pada akhirnya hanya menjadi komoditi dari perusahaan yang memiliki dana cukup besar saja.
Perkembangan IT yang mengarah ke cloud computing menyebabkan juga pergeseran metode penyimpanan data ke arah cloud. Dari yang dahulu harus membuat Data Center sendiri yang mahal dan rumit manajemennya, sekarang tinggal berlangganan ke cloud provider dan tinggal menggunakan jasa storagenya. Model hosting data di cloud seperti itu lebih dikenal secara global dengan sebutan Storage-as-a-Service atau STaaS, yang memanfaatkan perkembangan teknologi storage clustering dan virtualisasi dalam perkembangannya.
Cara kerja dari STaaS bisa dikatakan seperti ini :
Platform disediakan oleh cloud provider, syaratnya adalah storage yang dimiliki oleh cloud provider harus memiliki fitur secure multi tenancy. Multi tenancy dalam storage tersebut dapat dibagi–bagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan jumlah tenant/user yang menggunakannya dan setiap user akan saling terisolir satu dengan yang lainnya. Setiap user akan memiliki IP Publik atau IP lokal yang menjadi pintu gerbang untuk mengakses storage mereka, dan untuk akses dapat ditambahkan enkripsi untuk mencegah yang tidak berkepentingan mendapatkan akses.

Hal ini sangat mirip dengan cara kerja secure box yang disediakan oleh bank. Setiap nasabah akan diberikan kunci untuk box mereka dan akses ke ruangan box mereka, mereka tidak perlu tahu siapa pemilik box di sebelah mereka. Penjagaannya pun sangat ketat, pada awal masuk telah ada sekuriti bank yang akan menanyakan keperluan dan tujuan kedatangannya untuk apa. Lalu ada juga CCTV yang merekam semua kejadian yang ada, sehingga tidak ada sedetikpun yang tidak terawasi. Saat masuk ke area secure box juga ada penjaga yang akan menanyakan box nomor berapa yang menjadi milik nasabah, sehingga nasabah tidak akan salah box atau salah ruangan. Kunci yang dimiliki oleh setiap box harus dipastikan unik dan susah untuk ditiru.
Lapisan keamanan yang baik dalam platform Storage as a Service sangat diperlukan untuk menjaga keamananan data user. Pada umumnya lapisan tersebut terdiri dari dua bagian besar: Publik dan User defined security. Lapisan keamanan publik biasanya terdiri dari Firewall, antivirus, dan anti DDOS attack. Semuanya berfungsi untuk menjaga keamanan data terhadap serangan dari publik yang umum terjadi. Pada sisi end user, storage juga harus memiliki keamanan sendiri yang diatur penuh oleh user seperti firewall dan access key. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari akses yang tidak diinginkan dari internal platform.
Apa saja yang menjadi keunggulan dari Storage as a Service (STaaS) ini?
1. Efisiensi biaya IT – dengan model OPEX, sehingga modal dapat ditekan seminim mungkin
2. Fleksibilitas – kebutuhan akan kapasitas dan performa yang semakin naik tidak perlu lagi membuat pusing kepala, kapanpun dibutuhkan tinggal ditambahkan
3. Transfer resiko – resiko infrastruktur yang selama ini menjadi perhatian dari manajemen dapat dialihkan ke provider sehingga IT Manager dapat tidur dengan nyenyak.
4. Kemudahan akses – dengan konsep cloud yang terhubung langsung ke internet maka akses data dapat dilakukan dimanapun anda berada.
5. Secure – mungkin ini yang menjadi paradox, data anda yang ada di data center mungkin tidak seaman data yang ada di cloud, karena data di cloud sudah memiliki standar keamanannya yang sudah diakui oleh global (tidak semua cloud provider memilikinya).

2.      Cloud Hosting
Cloud hosting dapat dikategorikan sebagai cloud computing layer platform. Sehingga yang dimaksud dengan cloud hosting adalah layanan hosting yang menggunakan sistem operasi tertentu pada sebuah server, dan sistem operasi ini dioptimasi untuk menyediakan environment hosting yang stabil dan efisien.
Salah satu sistem operasi cloud hosting yang ternama adalah CloudLinux. Fitur utama CloudLinux adalah menerapkan lightweight virtualized environments (LVE), sebuah sistem virtualisasi yang memungkinkan setiap pelanggan tetap mendapatkan layanan yang stabil walau pun ada pelanggan yang menggunaan resource secara berlebihan.

Kekurangan Cloud
Hal yang paling wajib dalam komputasi awan adalah koneksi internet, internet bisa dibilang jalan satu-satunya jalan menuju komputasi awan, ketika tidak ada koneksi internet ditempat kita berada maka jangan harap bisa menggunakan sistem komputasi awan. Hal ini masih menjadi hambatan khsusnya bagi Indonesia, karena belum semua wilayah di tanah air terjangkau oleh akses internet, ditambah lagi sekalipun ada koneksinya belum stabil dan kurang memadai.
Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling diragukan pada komputasi awan. Dengan menggunakan sistem komputasi awan berarti kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia server komputasi awan. Contoh paling sederhana adalah ketika anda menyimpan foto-foto anda di facebook dengan beberapa konfigurasi privasi yang diberikan kepada kita, maka selebihnya kita mempercayakan keamanan file-file tersebut kepada facebook. Andaikata foto-foto tersebut hilang kita tidak bisa menuntut karena kita memanfaatkan jasa trsebut secara cuma-cuma alias gratis. Saat ini sudah mulai banyak perusahaan-perusahaan penyedia sewa hosting (server) penyimpanan file semisal 4shared, Indowebster, Ziddu, dan lain-lain, ada yang gratis dan juga yang berbayar.
Kualitas server komputasi awan adalah salah satu pertimbangan terpenting sebelum kita memutuskan untuk menyediakan jasa penyedia server komputasi awan. Bukan tidak mungkin kita akan dirugikan ketik server tempat dimana kita menyimpan file atau akses program sewaktu-waktu akan down atau berperforma buruk, alih-alih kita semakin dimudahkan dengan komputasi awan justru kita malah dirugikan karena kualitas server yang buruk.

Kelebihan Cloud
Yang paling menonjol dari komputasi awan adalah kemudahan akses. Untuk mengerjakan suatu pekerjaan kita tidak mesti berada dihadapan satu komputer yang sama. Misal, anda diberi tugas oleh atasan untuk membuat sebuah bahan presentasi dengan format aplikasi power point, karena pada komputer anda tidak ada aplikasi power point-nya maka anda bisa membuatnya di Google docs ataupun di Skydrive-nya Windows Live. Cukup koneksi ke internet login ke akun google atau windows live anda, maka andapun sudah bisa membuat bahan presentasi secara online.
Fleksibilitas, seperti contoh diatas, bahan presentasi yang kita buat tidak perlu kita simpan di hardisk yang akan memakan ruang space atau mungkin dimasukan ke flashdisk. Dimanapun anda berada atau kemanapun anda bepergian file-file tersebut bisa dibuka dimana saja selama ada koneksi internet. Andaikata anda akan pergi ke perusahaan cabang anda, anda tidak perlu lagi repot-repot membawa laptop ke cabang perusahaan anda, karena semua file-file tersimpat diawan.
Penghematan adalah kelebihan lain dari komputasi awan, khususnya bagi perusahaan-perusahaan besar. Dengan adanya sistem komputasi awan memungkinkan perusahaan untuk mengurangi infrastruktur komputer yang memerlukan biaya pengadaan dan perawatan cukup besar, hal ini juga berarti staf IT yang diperlukan tidak terlalu banyak, dan staf IT yang ada tidak terlalu berurusan dengan update, konfigurasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan komputasi. Dengan adanya komputasi awan, kita juga tidak dihadapkan dengan beban biaya untuk membayar lisensi atas software-software yang kita instal dan kita gunakan, karena semua software sudah bisa digunakan melalui komputasi awan.

Kesimpulan
Ada berbagai macam Cloud, kita harus menggunakan sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Ada juga kelebihan dan kekurangan Cloud. Untuk masalah kekurangan tergantung pada sikap kita masing- masing untuk mencari Cloud mana yang aman dan terpercaya untuk kita gunakan.

Refrensi

Jurnal Cloud 1

Asalmula dan Jenis Cloud
Bayu Surya Kurniawan
Progdi Sistem Informasi, UNIKA Soegijapranata

ABSTRAK
Cloud dibuat untuk memudahkan kita, mengakses file dimana saja dan kapan saja. Tidak hanya itu Cloud dibuat juga untuk menghemat memori pada komputer kita. Selain efisien waktu juga efisien penyimpanan. Namun dibalik kemudahan dan manfaat Cloud. Ada juga kekurangan dan kelemahan Cloud. Ada pula macam- macam Cloud di internet dan tidak semua bias kita gunakan secara gratis. Ada pula Cloud yang berbayar, tentusaja Cloud yang berbayar lebih bagus dan lebih lengkap fasilitasnya.

Pendahuluan
Teknologi khususnya Internet sekarang semakin berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern. Berbagai hal dapat kita dapatkan di internet. Bukan hanya informasi, hiburan dan komunikasi. Namun di zaman modern ini kita dapat menyimpan berbagai macam file ke internet. Jadi kita tidak memerlukan “storage” yang terlalu besar pada hardware komputer kita. Menyimpan data di internet biasa disebut juga Cloud (Awan). Internet disimbolkan sebagai awan. Dengan Cloud kita dapat menyimpan file tanpa memerluka storage di komputer kita, selain itu masih banyak lagi kelebihan Cloud. Tentunya kita hanya membutuhkan komputer dan internet untuk menggunakan Cloud. Yang paling ditekankan teknologi Cloud adalah kita dapat mengakses file kita dimana saja dan kapan saja, asalkan ada koneksi internet. Jadi kita tidak perlu takut lagi flash disk tertinggal, jika file anda sudah anda simpan di Cloud. Jurnal ini dibuat untuk memberi informasi kepada pembaca tentang apa itu Cloud, kategori Cloud, Cloud dari sisi hardware software dan infrastruktur, intregrasi dengan tool lain, Cloud dari sisi bisnis dan masadepan.

Apa itu Cloud?
(Bahasa Inggris:  cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewatInternet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasiIEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.".

Sejarah Cloud.
Hal yang mendasari konsep Cloud Computing (Komputerisasi awan) berawal tahun 1960 ketika John McCarthy berpendapat bahwa “Komputerisasi pada suatu saat akan diorganisasikan sebagai sebuah kebutuhan masyarakat”; tentu saja ini memberikan sebuah karakteristik dengan service bureaus yang berdiri sejak 1960an. Pada tahun 1997, definisi pertama akademis yang disediakan oleh Ramnath K. Chellappa yang menyebut ini “sebuah paradigma komputer dimana batas dari komputerisasi akan ditentukan oleh dasar pemikiran ekonomi dibandingkan dengan batasan teknis.” Hubungan Cloud (awan) telah sampai pada sebuah penggunaan komersial pada awal tahun 1990an untuk menunjuk kepada jaringan besar Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Loudcloud, didirikan pada tahun 1999 oleh Marc Andreessen, yang merupakan salah satu dari yang pertama untuk memperdagangkan Cloud Computing (Komputerisasi awan) dengan sebuah infrastuktur sebagai sebuah model layanan. Pada abad ke-21, masa Cloud Computing (Komputerisasi awan) berawal dan muncul secara luas. Walaupun pandangan saat itu terfokus dan terbatas pada SaaS, yang disebut ASP’s atau Application Service Providers (Penyedia Layanan Aplikasi), pada istilah sehari-hari.
Pada awal tahun 2000, Microsoft memperluas konsep dari SaaS melalui sebuah pengembangan dari layanan web (web service). IBM memperinci konsep ini pada tahun 2001 pada Autonomic Computing Manifesto, yang mendeskripsikan ilmu pengetahuan tentang teknik seperti self-monitoring, self-healing, self-configuring, dan self-optimizing pada manajemen yang kompleks dari sistem IT dengan beraneka-ragam penyimpanan, server, aplikasi, jaringan, mekanisme keamanan, dan elemen sistem lainnya yang dapat di virtualisasikan melewati suatu perusahaan.
Amazon memainkan peranan penting dalam pembangunan Cloud Computing (Komputerisasi awan) dengan memodernisasi pusat data mereka setelah dot-com bubble, merupakan Jaringan Komputer yang paling disukai, ketika mengunakan sebagian kecil sebesar 10% dari kapasitas mereka pada suatu waktu meninggalkan ruangan untuk berlarian sekali-sekali. Menemukan bahwa Arsitektur Cloud (awan) yang baru dihasilkan pada efisiensi internal yang berpengaruh kecil dan nyata pada peningkatan pembangunan, cepat berpindah “two-pizza teams”, dapat menambahkan fitur baru lebih cepat dan lebih mudah. Amazom mengawali penyediaan akses untuk sistem mereka melalui Amazon Web Services pada basis utility computing tahun 2005. Asal usul Karakteristik dari Amazon Web Services ditandai sebagai penyederhanaan yang berlebihan oleh kontributor teknis ke proyek Amazon Web Services.
Pada tahun 2007, Google, IBM, dan sejumlah universitas menaikkan secara besar-besaran proyek penelitian Cloud Computing (Komputerisasi awan). Pada pertengahan tahun 2008 Gartner melihat sebuah kesempatan untuk Cloud Computing (Komputerisasi awan) “untuk membentuk hubungan antara konsumen dari layanan IT dan yang mereka jual” dan melihat bahwa “Organisasi sedang berpindah aset dari perusahaan pemilik hardware (Perangkat Keras) dan software (Perangkat Lunak) untuk model layanan berbasis per-use (tiap penggunaan). Sehingga “memproyeksikan pergesaran ke Cloud Computing (Komputerisasi awan)… akan berdampak pada pertumbuhan dramatis pada produk IT pada beberapa area dan pengurangan yang signifikan pada area lain”.

 Kategori Cloud.
1.      Software as a Service (SaaS) : Layanan yang menyediakan aplikasi jadi / siap pakai kepada End user. Ciri dari layanan ini adalah user tidak perlu membuat aplikasi, tidak perlu menyiapkan tempat dan juga infrastruktur. Contoh SaaS adalah gmail, ymail, facebook, twitter, dropbox. Atau yang berbayar seperti salesforce, office365, dsb.
2.      Platform as a Service (PaaS) : Layanan yang menyewakan “tempat” untuk menjalankan aplikasi dari user. Tempat yang dimaksud seperti sistem operasi, database, framework, dsb yang merupakan wadah untuk berjalannya aplikasi. Ciri dari layanan ini adalah user tidak perlu melakukan maintenance dan tidak perlu menyiapkan infrastruktur. Sehingga user dapat tetap fokus membangun aplikasinya. Contoh Pass adalah Windows Azure, Amazon Web Service, GoogleApp Engine.
3.      Infrastructure as a Service (IaaS) : Layanan yang menyewakan infrastruktur IT kepada user yang ingin membangun layanan cloud. Infrastruktur disini bersifat fisik, bisa berupa memory, penyimpanan, server, jaringan, dsb. Hal-hal seperti membuat aplikasi dan konfigurasinya diserahkan kepada user. Cloud provider hanya menyediakan infrastruktur berdasarkan request dari user. Ciri layanan ini adalah jika user ingin mengupgrade memory atau menambah server, user tinggal menghubungi provider kemudian provider akan menyediakan sesuai dengan permintaan. Contoh IaaS adalah Amazon EC2, Rackspace cloud.

Cloud dari sisi hardware software dan infrastruktur
Cloud Clients adalah seperangkat komputer ataupun software yang didesain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing.
Cloud Services adalah produk, layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real-time melalui media Internet. Contoh yang paling popular adalah web service.
Cloud Applications memanfaatkan cloud computing dalam hal arsitektur software. Sehingga user tidak perlu menginstal dan menjalankan aplikasi dengan menggunakan komputer.
Cloud Platform merupakan layanan berupa platform komputasi yang berisi hardware dan software- software infrasktruktur. Biasanya mempunyai aplikasi bisnis tertentu dan menggunakan layanan PaaS sebagai infrastruktur aplikasi bisnisnya.
Cloud Storage melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan.
Cloud Infrastructure merupakan penyampaian infrastruktur komputasi sebagai sebuah layanan.

Cloud dari sisi bisnis dan masadepan
Beberapa investor saat ini masih mencoba untuk mengekplorasi adopsi teknologi cloud ini untuk dijadikan bisnis sebagaimana Amazon dan Google telah memiliki penawaran khusus pada untuk teknologi cloud, Microsoft dan IBM juga telah melakukan investasi jutaan dollar untuk ini. Melihat dari tren ini kita dapat memprediksi masa depan, standard teknologi akan menjadi lebih sederhana karena ketersediaan dari banyak cloud service.

Kesimpulan
Cloud bermanfaat untuk mempermudah kehidupan manusia. Banyak yang biasa kita dapatkan dari Cloud. Semakin berkembang Cloud semakin memudahkan manusia. Banyak peluang dari berbagai sisi dari Cloud.

REFRENSI


Wednesday, September 24, 2014

Menggunakan basecamp.com

Susah kumpul untuk rapat, karena tempat tinggalnya berjauhan. Susah mencocokkan waktu karena semuanya punya prioritas masing-masing. Susah mengecek tugas dan follow-up keputusan bersama. Sering terjadi miskomunikasi. Sering banyak alasan, “sudah aku kirim kok emailnya. Belum masuk ya? “
Ada solusi jitu. Cobain platform kolaborasi online ini (atau istilah kerennya : project management tool). Basecamp.com.

Sejatinya Basecamp dibuat oleh pendirinya karena puyengnya mereka menangani proyek desain web yang bertumpuk. Ketika mereka menyadari bahwa email tidak cukup membantu untuk berkoordinasi 
dengan rapi. Mereka pun menciptakan Basecamp. Hari ini Basecamp dipakai oleh lebih dari 258.000 perusahaan dan individu termasuk di antaranya: National Geographic, WWF, NASA, bahkan Twitter. Perusahaan internet terutama menyukai Basecamp karena memungkinkan mereka bekerja bersama-sama dengan karyawan dan freelancer yang tersebar di seluruh dunia.

Jadi seperti apa saja yang ditawarkan Basecamp?

Penyimpanan file. Kita bisa mengupload berbagai file yang dibutuhkan oleh tim kita ke proyek yang kita buat di akun kita. Jadi semacam cloud-storage bagi tim kita. Memang Dropbox atau Google Drive menyediakan solusi serupa. Namun di Basecamp, ada fasilitas untuk memberikan keterangan dan bahkan diskusi soal file yang kita upload tersebut. Yang mana seringkali sangat berguna agar tidak terjadi miskomunikasi.
To Do List. Kita bisa membuat daftar hal-hal yang harus dilakukan. Dan menugaskan salah satu anggota tim untuk mengerjakan hal tersebut. Yang mendapat tugas akan mendapatkan notifikasi lewat email mengenai tugasnya ini. Jadi tidak ada lagi alasan untuk lupa
Kalender. Ini berguna sekali untuk mengatur timeline kita. Kita bisa mengambarkan tahapan-tahapan proyek lewat kalender ini. Sehingga semua yang terlibat bisa mengikuti tahapan tersebut.
Menuliskan teks. Ini semacam white-board dalam bentuk teks. Boleh dibilang ini feature favorit saya. Ini tempat dimana kita bisa menulis draft surat, notulen rapat, copywriting untuk brosur dan sebagainya. Yang lebih seru lagi. Ada kolom komentar untuk berdiskusi soal teks yang kita tulis tersebut. Ini memberi kesempatan untuk saling bekerjasama menyempurnakan apa yang sudah ditulis. Keren!
Timeline aktifitas apa saja yang terjadi dengan proyek kita. Basecamp menyajikan dalam bentuk grafis apa-apa saja yang dilakukan oleh anggota tim proyek. Setiap kali seseorang memposting sesuatu atau melakukan updates.. akan terpampang dengan jelas. Ini membuat manajer proyek gampang melacak kegiatan timnya.
Dan yang lebih seru lagi, Basecamp bisa diakses lewat desktop, atau lewat aplikasi versi android, iphone, ipad. Keuntungannya, kita bisa memantau proyek kita dimanapun kita berada. Sekaligus kerugian mungkin, karena jadinya pekerjaan mengikuti kita kemana-mana

Tertarik untuk mencoba platform keren ini? Tidak perlu mikir terlalu lama karena Basecamp menyediakan free-trial selama dua bulan. Silahkan dicoba dulu sebelum diupgrade ke akun berbayar yang mulai dari 20 USD per bulan. Selamat mencoba.

Sumber artikel:www.linkedin.com


TUTORIAL MENG-UPLOAD FILE KE BASECAMP

1. Pertama buka www.basecamp.com, akan muncul tampilan seperti dibawah ini.


2. Seperti yg anda ketahui dari artikel diatas, bascamp bukanlah cloud yang free. Jadi untuk mencoba kita menggunakan fasilitas Trial (gratis untuk 2 bulan). Klik "Give Basecamp a try...", maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
Isikan form diatas dengan data dan password yang anda inginkan. Setelah mengisikannya klik "Start my two month free trial"


3. Setelah berhasil sighup akan masuk kehalaman seperti ini.


4. Setelah itu klik "New project". Dan akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
klik "Create your first template..."


5. Akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
Lalu klik "Start a new project template"


6. Maka akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
Pilih apa yg ingin anda buat/upload (yg didalam kotak hitam). Sebagai contoh saya pilih "File". Lalu klik "select file from your computer...", pilih file yang ingin anda upload, setelah itu klik "Add this file". Tunggu beberapa saat dan ...


7. File anda berhasil ter-upload
Demikian sedikit tutorial buatan saya sendiri, tentang mengupload file ke basecamp.com, tentunya masih banyak fungsi basecamp yang lainnya. Untuk mengetahui dan menggunakan fungsi basecamp yang lain anda dapat meng explore sendiri :p -SELESAI dan TERIMAKASIH-

Tutorial buatan saya sendiri sedangkan artikel saya ambil dari internet. Wkwkwk.